Senin, 15 April 2013

STRUKTUR ORGANISASI INDUSTRI



STRUKTUR ORGANISASI INDUSTRI
A.    MODEL BIROKRASI INDUSTRI

PRASYARAT ORGANISASI INDUSTRI
1.      Organisasi diarahkan secara sengaja kepada pencapaian suatu tujuan atau sejumlah tujuan.
2.      Industri berkecimpung dalam proses produksiyang dirancang untuk mengubah materi dari satu bentuk ke bentuk lain dengan cara yang paling efisien.
a.       Semua proses teknis industri merupakan sistem yang sangat terkoordinasi.
b.      Kebutuhan untuk koordinasi adalah kebutuhan untuk spesialis
c.       Produksi industri selalu menuntut pertambahan sejumlah pengetahuan spesialisasi.
d.      Industri modern semakin membutuhkan rencana jangaka panjang dengan kalkulasi rasional.
3.      Industri harus mencantumkan jumlah prasyarat buruh, melatih, memotivasi dan mencegah kegiatan yang mengganggu sistem produksi.
4.      Organiasai harus menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar (ekstrem) yang berpengaruh terhadap lingkungan intern.
Struktur organisasi industri yang berhasil harus memenuhi tuntutan yang dibebankan oleh:
1.      Tujuan organisasi untuk memproduksi secara efisien dan untuk mencari keuntungan.
2.      Kebutuhan produksi: koordinasi, spesialisasi, keahlian, perencanaan
3.      Kebutuhan untuk mobilisasi dan mengendalikan kapasitas manusia
4.      Tekanan dari luar pola kekuasan dan wewenang.
Organisasi industri: adalah sistem bertingkat (diatur secara hirarkis) dari kekeuasaan dan wewenang. Kekeuasaan membutuhkan tradisi, karisma dan harus bersandar kepada hak yang sah untuk memerintah dan menuntut kepatuhan. Wewenang setiap jabatan ditentukan oleh peraturan yang antara lain secara teliti membatasi luas wewenang organisasi departemen pembagian organisasi menjadi berbagai seksi atau departemen mengikuti jalu fingsional; yaitu sekumpulan peran, peralatan teknik dan personalia yang diorientasikan kepada sub-sub tujuan. Departemen ini yaitu sektor dimana proses produksi yang sebenarnya dilakukan. Departemen staf yaitu departemen yang tidak langsung berurusan dengan proses produksi. Departemen yang bereada paling jauh dari semua lini produksi, yaitu departemen yang berurusan dengan hubungan ekstrem struktur peran dalam organisasi industri.

ORGANISASI INDUSTRI DITANDAI OLEH:
1.      Sistem wewewang yang berdasarkan kekuasaan dan ditata pada jalur-jalur hirarkis.
2.      Departementalisasi fungsi-fungsi, bagian paling penting adalah departemen yang berurusan dengan produksi dan departemen yang berorientasi penyediaaan pengetahuan dan ketarmpilan khusus.
3.      Struktur dan peran ditandai oleh perbedaan yang jelas antara golongan pejabat dan golongan buruh.
4.      Seperangkat jabatan menjadi bawahan seperangkat jabatan lainnya dan menjadi atasan seperangkat jabatan lainnya.
5.      Setiap peran, posisi wewenang dan departemen diatur oleh sperangkat aturan yang menentukan kewajiban, hak, posisi dalam industri, sanksi, imbalan dan kriteria untuk masuk/keluar peran.
6.      Setiap posisi staf dan dalam manajemen menuntut pengetahuan spesialis.
7.      Seriap posisi diduduki oleh mereka yang emmiliki wewenang yang pantas.
8.      Mereka yang menduduki posisi tidak mempunyai hak milik secara langsung atas posisi atau barang-barang yang menyertaijabatan itu.

VARIASI DALAM CIRI-CIRI KHAS BIROKRASI INDUSTRI
1.      Variasi dapat terjadi karena perbedaan waktu, tingkat keuntungan yang diinginkan, dan jenis produk dihasilkan.
2.      Sistem teknik industri mempunyai pengaruh penting pada bentuk organisai industri
3.      Tingkat ketidaksesuaian antara kapasitas manusia dan organisasi akan mempengaruhi semua aspek organisasi.
4.      Variasi-variasi dalam hubungan ekstrem. Organisasi dipengaruhi akibat tekanan luar (tekanan pasar, organisasi buruh, tekanan pemerintah).
5.      Faktor besarnya organisasi juga harus dipertimbangkan dalam membuat variasi dalam struktur organisasi.
6.      Variasi organisasi industri timbul dari dalam organisasi sendiri, atau dari kodrat birokrasi.
7.      Organisasi industri bisa bervariasai dipandang dari segi pilihan, prasangka, minat, dan sikap manajemen.

B.     EKSEKUTIF DALAM BIROKRASI INDUSTRI
Mengelola atau memimpin pengoperasian industri, citra eksekutif  dinamis menyuruh pekerjaan dilaksanakan, mengatur segala kenyataan.
SEORANG EKSEKUTIF:
-          Seorang ahli strategi dan seorang diplomat,
-          Seorang pemrakarsa dari pada pelaksana
-          Orang yang dapar menyesuaikan diri dengan peristiwa.
-          Pusat komunikasi organisasi
-          Bertugas untuk menjamin keseimbangan organisasi.
SUB FUNGSI EKSEKUTIF DALAM MENGELOLA/MEMIMPIN ORGANISASI
1.      Membentuk organisasi industri, membuat organisasi bergerak, memprakasai kegitan dengan emnentukan tujuan, menentukan garis besar strategi organisai, menentukan skema organisasi.
2.      Mendapatkan tipe personalia yang tepat mengisi peran organisasi dengan personalia yang tepat, personalia yang mempeunyai ketrampilan teknik, personalia yang loyal, mempunyai tanggung jawab.
3.      Mendapatkan/mengatur jasa-jasa yang esensial.
a.       Metode insentif: menambah kepuaasan/mengurangi ketidakpuasan, memberikan kemungkinan untuk memperoleh status.
b.      Metode persuasif: menggunakan paksaan atau ancaman, menggunakan propaganda persuasif, menanmkan sikap loyalitas dan rasa tanggung jawab.
TIPE ASPEK STRUKTURAL PERAN EKSEKUTIF:
A.    Bagaimana cara mendapatkan peran eksekutif: peran eksekutif didapatkan melalui prestasi, kualitas khusus, persaingan usaha individual, ditentukan faktor umur, jenis kelamin, kekerabatan atau kedudukan sosial, eksekutif kecenderungan mengangkat yang mempunyai pandangan dan idiologi yang berlaku, kesempatan dipengaruhi oleh tingkat birokrasi organisasi.
B.     Batas-batas peran eksekutif sifatnya relatif luwes (fleksibel), yakni dapat diperluas dan tersebar: dapat direntangkan. Dipersempit sesuai peran, mudah berubah sesuai perkembangan perusahaan, adanya tekanan yang menyebabkan perubahan, peran tersebar karena berurusan dengan aneka ragam tugas.
C.     Norma-norma yang menentukan peran eksekutif : norma yang ideal menentukan tindakan eksekutif industri ditandai oleh universalisme dan kenetralan emosi, idealnya peran eksekutif ditentukan oleh berbagai jenis nilai-nilai universal, undang-undang ekstrem yang impersonal, loyalitas impersonal kepadatujuan umum organisasi, pertimbangan ras, jenis kelamin, umur, kekerabatan tidak relevan, demi kebaikan organisasi secara keseluruhan, peran eksekutif juga ditandai oleh kenetralan emosional.
TUJUAN UMUM PERAN EJSEKUTIF:
1.      Gaji: segi yang menyolok dari peran eksekutif adalah imbalan gaji yang besar sebagai simbol prestis sosial dengan posisi kelas sosial.
2.      Prestasi: dalam masyarakat ras berprestasi dan melakukan hal-hal yang sangat penting didapatkan dari peran eksekutif.
3.      Status: status disini berarti juga prestis atau penghargaan, jabatan merupakan sumber status yang terpenting, status dilambangkan oleh gelarnya.
4.      Kekuasaan: kekuasaan melekat pada peran eksekutif sebagaimana halnya dalam peren pemimpin.
5.      Kebebasan eksekutif: bebas dalam arti tidak terkait pada satu mesin, meja atau ruangan.
KEPRIBADIAN EKSEKUTIF YANG BERHASIL
1.      Disiplin diri yang kuat
2.      Memikul tanggung jawab dan mampu mengutamakan tujuan-tujuan karier dari pada kesenangan pribadi
3.      Terus menerus mengontrol diri secara emosional dan intelektual.
4.      Ambisi dan dorongan yang kuat untuk maju, untuk berprestasi dan untuk berhasil.
5.      Mimiliki rasa percaya diri yang besar.
6.      Terampil menangani orang
7.      Menyesuaikan diri dengan berbagai kepribadian
8.      Mampu mengorganisir dan mengarahkan orang lain
9.      Mimiliki inteligensia, pandangan jauh ke depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar