Kamis, 05 November 2015

Menjegal Kesuksesan Anak

5 Perilaku Orangtua Ini Menjegal Kesuksesan Anak

Feed.id - Sebangga apa pun orangtua pada anaknya, ternyata ada beberapa perilaku yang bisa menjegal kesuksesan buah hati di masa depan. Demikian hasil penelitian oleh pakar kepemimpinan dan penulis buku, Dr. Tim Elmore. Dalam tulisannya yang dikutip dari brightside.me, ada tujuh perilaku orangtua yang bisa mencegah anak-anak sukses nantinya.
1. Tidak membiarkan anak mengambil risiko
Orangtua selalu bersikap waspada dan cenderung berhati-hati dalam menjaga anak-anaknya. Namun hal ini bisa membuat anak menjadi terisolasi dari kebebasan memilih pengalamannya sendiri.
Psikolog di Eropa menyatakan bahwa jika seorang anak tidak diizinkan mengambil risiko, mereka akan memiliki fobia dan tidak berani mencoba hal baru yang menantang. Selain itu, mereka akan memiliki arogansi tinggi dan rendah diri dalam kepemimpinan kelak.
2. Terlalu cepat memberi bantuan
Sikap orangtua yang terlalu cepat memberi bantuan ketika mendapat masalah, merupakan langkah yang keliru. Karena dengan demikian anak tidak dapat memecahkan masalah dengan mandiri. Jika diteruskan, anak bisa kehilangan kompetensinya dalam menyelesaikan rintangan di masa depan kelak.
3. Terlalu mudah membanggakan
Pernahkah Anda melihat orangtua yang selalu membanggakan anak-anaknya yang meraih juara dalam sebuah kompetisi? Ya, label juara dijadikan tolak ukur seorang anak yang dianggap layak dibanggakan oleh orangtuanya. Tapi masalah timbul kala anak merasa bahwa juara adalah segalanya sehingga ia belajar untuk menipu hanya untuk terhindar dari kegagalan.
4. Mudah menyetujui banyak hal
Anak tidak akan lupa dampak dari sikap memanjakan Anda padanya. Apabila diteruskan, anak akan tumbuh menjadi pribadi egois dan konsumtif. Maka itu jangan manjakan mereka dengan mengatakan "Iya" pada setiap permintaannya.
Sesekali Anda boleh mengatakan "Tidak" agar mereka tahu perbedaan antara materi yang dibutuhkan dan diinginkan. Atau paling tidak, biarkan mereka berusaha untuk mendapat suatu benda yang sangat mereka inginkan.
5. Tidak berbagi kesalahan masa lalu
Sebagai orangtua, jangan gengsi untuk berbagi kesalahan apa saja yang sudah Anda lakukan di masa muda lalu. Bukan artinya Anda menyuruh mereka melakukan sesuatu yang salah. Tapi Anda berbagi bahwa yang salah itu jangan sampai mereka lakukan juga. Dengan demikian anak akan mencatat langkah bijak untuk menghadapi kesalahan di masa mendatang. (Muhammad Juandi)

Senin, 10 Agustus 2015

IPHONE dan AKHIRAT

IPHONE dan AKHIRAT
Seorang gadis membeli sebuah Iphone6. Smartphone tersebut telah dilengkapi dengan pelindung layar dan ‘flip cover’ yang tak kalah cantiknya. Dia menunjukkan smartphone barunya tersebut ke ayahnya. Lalu, sebuah percakapan yang cukup menggugah pun dimulai:
Ayah: Wah, telepon genggam yang bagus. Berapa harga yang harus engkau bayar untuk itu?
Anak Perempuan: Saya membayar 700 dolar untuk telepon genggam ini, 20 dolar untuk penutup teleponnya, serta 5 dolar untuk pelindung layarnya.
Ayah: Oh, mengapa kamu menambahkan pelindung layar dan penutup teleponnya? Bukankah kamu dapat menghemat 25 dolar untuk itu?
Anak Perempuan: Ayah, saya telah menghabiskan 700 dolar untuk mendapatkan telepon genggam ini. Jadi apa alasan saya tidak mengeluarkan 25 dolar untuk keamanannya? Dan lihatlah, penutup ini juga membuat telepon genggamku tampak lebih indah bukan?
Ayah: Bukankah itu suatu penghinaan bagi perusahaan Apple, Inc. Bahwa mereka tidak dapat membuat produk Iphone yang tidak cukup aman?
Anak Perempuan: Tidak, Ayah! Mereka bahkan menyarankan kepada penggunanya untuk menggunakan pelindung layar dan penutup telepon ini untuk keamanannya. Dan saya tidak mau terjadi sesuatu yang dapat membahayakan Iphone baru saya.
Ayah: Apakah itu tidak akan mengurangi keindahan telepon itu?
Anak Perempuan: Tidak. Itu justru membuat telepon genggam saya terlihat lebih indah.
Lalu, sang Ayah menatap putrinya dan tersenyum dengan rasa kasih sayang. Sang Ayahpun berkata,
“Putriku, kau tau Ayah sangat menyayangimu. Kau membayar 700 dolar untuk membeli Iphone ini, serta 25 dolar untuk melindunginya. Aku telah membayarkan seluruh hidupku untukmu, lalu mengapa engkau tak menutup auratmu dengan hijab untuk keselamatanmu sendiri? Telepon ini, kelak tidak akan dipertanyakan di akhirat nanti. Namun kelak aku akan ditanyai oleh Allah tentangmu, putriku…”

Selasa, 09 September 2014

Pengakuan Mengejutkan tentang Para Supir Truk…Bikers Waspadalah.!

Share dari blog sebelah --> http://lapakairsoft.com/2014/09/04/pengakuan-mengejutkan-tentang-para-supir-trukbikers-waspadalah/

Sabtu, 06 September 2014

Beasiswa Akuntansi TA. 2014/2015

Assalamu'alaikum Wr. Wb
Salam semangat dan sejahtera untuk kita semua.

Pada kesempatan ini, STIE Tunas Nusantara kembali memberikan peluang beasiswa bagi calon mahasiswa baru lulusan SMA, SMK, MA sederajat untuk bergabung bersama kami. Adapun nama program beasiswa ini adalah B2P (Beasiswa Bantuan Pendidikan) yang diperuntukan bagi program studi D3 Akuntansi di STIE Tunas Nusantara.

Persyaratan untuk menjadi penerima Beasiswa B2P Tahun 2014/2015:

UMUM :
1. Berusia maksimal 21 tahun terhitung awal masa studi.
2. Tes tertulis dan wawancara.
3. Menyerahkan kelengkapan administrasi.

ADMINISTRASI :
1. Mengisi Form Pendaftaran secara langsung di Kampus STIE Tunas Nusantara.
2. Foto copy ijazah dan STTB masing-masing 3 lembar (berlegalisir).
3. Pas foto 2x3, 3x4, dan 4x6 masing-masing 4 lembar (berwarna).
4. SKCK.
5. Surat Keterangan Berbadan Sehat.
6. Mengisi Surat Permohonan
7. Mengisi Surat Pernyataan (Bermaterai Rp. 6.000,-)
8. Mengisi Surat Wali (Bermaterai Rp. 6.000,-)

PENDAFTARAN & Seleksi :
Dilaksanakan pada tanggal 8 September 2014 – 27 September 2014

Kesempatan tidak datang dua kali, mari manfaatkan peluang yang ada. Cerdaskan kehidupan bangsa, SUKSESKAN MASA DEPANMU !!!

Yuukk segera datang ke :

STIE Tunas Nusantara yang beralamat di Jalan Budhi No. 21 Dewi Sartika Cawang Jakarta Timur Kode Pos 13630
Telpon : 021-8088.3639

Terakreditasi BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional - Perguruan Tinggi)

Rabu, 13 Agustus 2014

Mengatasi Windows 7 Yang Not Genuine Pada Laptop

Mungkin beberapa dari anda pernah mengalami masalah seperti yang pernah saya alami ini. Yuuup…!!! Tiba-tiba saja layar laptop anda berubah menjadi hitam dan muncul tulisan This copy of Windows is not genuine disisi kanan bawah.
Coba-coba search di google. Eh nemu blog ini http://el-nino30.blogspot.com/2013/09/mengatasi-windows-7-yang-not-genuine.html

yang langkah2nya OK banget.



Tidak hanya itu saja, pada saat anda menyalakan Laptop juga selalu muncul kotak dialog yang bunyinya Windows is not genuine, Activate Windows now atau Ask me later
 

Memang kita bisa menekan tombol Ask me later atau Cancel dan masih bisa menjalankan aktifitas di laptop seperti biasanya atau membuka program-programnya. Tapi yang tidak mengenakkan adalah jika kita terkoneksi ke internet, banyak sekali fitur-fitur yang diblock oleh Microsoft. Browsing pun jadi terganggu bukan?

Kenapa semua hal diatas bisa terjadi? Sebetulnya tulisan This copy of Windows is not Genuine itu menandakan kalau masa aktif Windows 7 yang terinstal di laptop kita sudah habis dan harus diupdate dengan membeli Software Premium Ultimate Windows yang asli.

Hmmm… Harus dibawa ke Teknisi nih. Tapi saya mencoba menyelesaikan masalah ini dengan mencari solusi di Internet. Dan beruntunglah saya menemukan sebuah artikel yang bisa membantu untuk menghilangkan tulisan This copy of Windows is not genuine itu. 

Jika anda merupakan salah satu orang yang mengalami masalah ini, ikuti langkah-langkah berikut:
Pertama, Buka Disk [C] lalu klik pada Folder Windows.


Kedua, pada kotak Search sebelah kanan atas, ketiklah cmd.exe dan tunggu sejenak, Sesaat Windows akan menampilkan file yang dicari. Setelah muncul file-file, kemudian pilihlah yang ada tulisannya:
cmd
C:\Windows\System32 


Ketiga, Klik kanan dan pilih Run as Administrator.


Setelah itu maka akan muncul kotak Command Prompt seperti ini:


Keempat, ketiklah perintah sebagai berikut: slmgr.vbs –rearm
Jadi tulisannya akan menjadi seperti ini.
C:/Windows/system32>slmgr.vbs –rearm kemudian tekan ENTER =>
     


Kelima, Setelah anda melakukab perintah seperti diatas, maka laptop anda akan meminta Restart seperti gambar dibawah ini:


Pilih OK dan RESTART Laptop anda, Tapi sebelumnya anda harus menututup dulu semua program yang sedang aktif di laptop anda agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Setelah anda Restart, dan TAARRRRAAAA...!!!  


Tulisan Windows 7 Ultimate This copy of Windows is not genuine sudah hilang. Tetapi masalahnya sekarang adalah, kenapa Kotak dialog permintaan yang meminta untuk mengupgrade Windows menjadi genuine “Activate Windows now atau Ask me later” belum hilang dan layar laptop masih saja hitam? Jangan khawatir, anda hanya perlu me-restart laptop anda kembali, dan ketika Booting Kotak Dialog permintaan dari Windows sudah hilang. Berarti masalah sudah beres dan anda tinggal mengganti theme/background pada laptop anda.


Jika anda mengalami masalah seperti diatas, anda bisa melakukan cara-cara yang sudah saya ajarkan tersebut.

Kamis, 19 Juni 2014

Memberi Nama Anak dalam Islam

Sumber : http://akhwat.web.id/muslimah-salafiyah/permata-hati/etika-memberi-nama-anak-dalam-islam/

Etika Memberi Nama Anak dalam Islâm

Oleh: Abu Muhammad Abdurrahman Sarijan
بسم الله الرحمن الرحيم
Pengantar
Menanggapi e-mail dari seorang ikhwan tentang etika memberi nama dalam Islam, maka berikut kami susun makalah yang berkenaan dengan masalah yang dimaksud.
Kami mengira permasalahan ini sangat penting untuk diketahui oleh kaum muslimin dikarenakan banyaknya kaum muslimin yang masih asal-asalan atau salah dalam memberikan nama kepada anak-anak mereka.
Akhirnya semoga makalah yang ringkas ini dapat bermanfaat bagi kita semua, amiin.
Pentingnya Pemberian Nama
Nama adalah ciri atau tanda, maksudnya adalah orang yang diberi nama dapat mengenal dirinya atau dikenal oleh orang lain. Dalam Al-Qur’anul Kariim disebutkan;
يَا زَكَرِيَّا إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَامٍ اسْمُهُ يَحْيَى لَمْ نَجْعَل لَّهُ مِن قَبْلُ سَمِيًّا (7) سورة مريم
“Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia” (QS. Maryam: 7).
Dan hakikat pemberian nama kepada anak adalah agar ia dikenal serta memuliakannya. Oleh sebab itu para ulama bersepakat akan wajibnya memberi nama kapada anak laki-laki dan perempuan 1). Oleh sebab itu apabila seseorang tidak diberi nama, maka ia akan menjadi seorang yang majhul (=tidak dikenal) oleh masyarakat.
Waktu Pemberian Nama
Telah datang sunnah dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam tentang waktu pemberian nama, yaitu:
a) Memberikan nama kepada anak pada saat ia lahir.
b) Memberikan nama kepada anak pada hari ketiga setelah ia lahir.
c) Memberikan nama kepada anak pada hari ketujuh setelah ia lahir.
Pemberian Nama kepada Anak adalah Hak (Kewajiban) Bapak
Tidak ada perbedaan pendapat bahwasannya seorang bapak lebih berhak dalam memberikan nama kepada anaknya dan bukan kepada ibunya. Hal ini sebagaimana telah tsabit (=tetap) dari para sahabat radhiallahu ‘anhum bahwa apabila mereka mendapatkan anak maka mereka pergi kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam agar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam memberikan nama kepada anak-anak mereka. Hal ini menunjukkan bahwa kedudukan bapak lebih tinggi daripada ibu.
Nasab Anak kepada Bapak bukan kepada Ibu
Sebagaimana hak memberikan nama kepada anak, maka seorang anakpun bernasab kepada bapaknya bukan kepada ibunya, oleh sebab itu seorang anak akan dipanggil: Fulan bin Fulan, bukan Fulan bin Fulanah.
Allah Ta’ala berfirman:
ادْعُوهُمْ لِآبَائِهِمْ (5) سورة الأحزاب
“Panggilah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak mereka…” (QS. Al-Ahzab: 5)
Oleh karena itu manusia pada hari kiamat akan dipanggil dengan nama bapak-bapak mereka: Fulan bin fulan. Hal ini sebagaimana diterangkan dalam hadits dari Ibnu ‘Umar radhiallahu ‘anhuma dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam 2).
Memilih Nama Terbaik untuk Anak
Kewajiban bagi seorang bapak adalah memilih nama terbaik bagi anaknya, baik dari sisi lafadz dan maknanya, sesuai dengan syar’iy dan lisan arab. Kadangkala pemberian nama kepada seorang anak baik adab dan diterima oleh telinga/pendangaran akan tetapi nama tersebut tidak sesuai dengan syari’at.
Tata Tertib Pemberian Nama Seorang Anak
1. Disukai Memberikan Nama Kepada Seorang Anak Dengan Dua Suku Kata, misal Abdullah, Abdurrahman. Kedua nama ini sangat disukai oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala sebagaimana diterangkan oleh Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Abu Dawud dll. Kedua nama ini menunjukkan penghambaan kepada Allah Azza wa Jalla.
Dan sungguh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan nama kepada anak pamannya (Abbas radhiallahu ‘anhu), Abdullah radhiallahu ‘anhuma. Kemudian para sahabat radhiallahu ‘anhum terdapat 300 orang yang kesemuanya memiliki nama Abdullah.
Dan nama anak dari kalangan Anshor yang pertama kali setelah hijrah ke Madinah Nabawiyah adalah Abdullah bin Zubair radhiallahu ‘anhuma.
2. Disukai Memberikan Nama Seorang Anak Dengan Nama-nama Penghambaan Kepada Allah Dengan Nama-nama-Nya Yang Indah (Asma’ul Husna), misal: Abdul Aziz, Abdul Ghoniy dll. Dan orang yang pertama yang menamai anaknya dengan nama yang demikian adalah sahabat Ibn Marwan bin Al-Hakim.
Sesungguhnya orang-orang Syi’ah tidak memberikan nama kepada anak-anak mereka seperti hal ini, mereka mengharamkan diri mereka sendiri memberikan nama anak mereka dengan Abdurrahman sebab orang yang telah membunuh ‘Ali bin Abi Tholib adalah Abdurrahman bin Muljam.
3. Disukai Memberikan Nama Kepada Seorang Anak Dengan Nama-nama Para Nabi.
Para ulama sepakat akan diperbolehkannya memberikan nama dengan nama para nabi3).
Diriwayatkan dari Yusuf bin Abdis Salam, ia berkata: “Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam memberikan nama kepadaku Yusuf” (HR. Bukhori –dalam Adabul Mufrod-; At-Tirmidzi –dalam Asy-Syama’il-). Berkata Ibnu Hajjar Al-Asqolaniy: Sanadnya Shohih.
Dan seutama-utamanya nama para nabi adalah nama nabi dan rasul kita Muhammad bin Abdillah shalallahu ‘alaihi wa sallam.
Para ulama berbeda pendapat tentang boleh atau tidaknya penggabungan dua nama Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dengan nama kunyahnya, Muhammad Abul Qasim.
Berkata Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah rahimahullah:”Dan yang benar adalah pemberian nama dengan namanya (yakni Muhammad, pent) adalah boleh. Sedangkan berkunyah dengan kunyahnya adalah dilarang dan pelarangan menggunakan kunyahnya pada saat beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam masih hidup lebih keras dan penggabungan antara nama dan kunyah beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam juga terlarang”4).
4. Memberikan Nama Kepada Seorang Anak Dengan Nama-nama Orang Sholih Dari Kalangan Kaum Muslimin.
Telah tsabit dari hadits Mughiroh bin Syu’bah radhiallahu ‘anhu dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam, ia bersabda:
أنهم كانوا يسمون بأسماء أنبيائهم والصالحين (رواه مسلم).
“Sesungguhnya mereka memberikan nama (pada anak-anak mereka) dengan nama-nama para nabi dan orang-orang sholih” (HR. Muslim).
Kemudian para sahabat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah penghulunya orang-orang sholih bagi umat ini dan demikian juga orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari akhir.
Para sahabat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam memandang bahwa hal ini adalah baik, oleh karena itu sahabat Zubair bin ‘Awan radhiallahu ‘anhu memberikan nama kepada anak-anaknya –jumlah anaknya 9 orang- dengan nama-nama sahabat yang syahid pada waktu perang Badr, missal: Abdullah,’Urwah, Hamzah, Ja’far, Mush’ab, ‘Ubaidah, Kholid, ‘Umar, dan Mundzir.
Syarat-syarat dalam Pemberian Nama
a. Nama tersebut menggunakan bahasa arab
b. Nama tersebut dibangun dengan makna yang baik secara bahasa dan syari’at. Oleh karenanya dengan adanya syarat ini tidak boleh menggunakan nama-nama yang haram atau makruh baik dalam segi lafadz ataupun maknanya. Oleh karena itu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam merubah nama-nama yang jelek menjadi nama-nama yang baik dari segi lafadz dan maknanya.
Nama-nama yang Diharamkan
a. Kaum muslimin telah bersepakat terhadap haramnya penggunaan nama-nama penghambaan kepada selain Allah Ta’ala baik dari matahari, patung-patung, manusia atau selainnya, missal: Abdur Rasul (=hambanya Rasul), Abdun Nabi (=hambanya Nabi) dll. Sedangkan selain nama Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam, misal: Abdul ‘Izza (=hambanya Al-‘Izza (nama patung/berhala), Abdul Ka’bah (=hambanya Ka’bah), Abdus Syamsu (=hambanya Matahari) dll.
b. Memberi nama dengan nama-nama Allah Tabaroka wa Ta’ala, misal: Rahim, Rahman, Kholiq dll.
c. Memberi nama dengan nama-nama asing atau nama-nama orang kafir.
d. Memberi nama dengan nama-nama patung/berhala atau sesembahan selain Allah Ta’ala, misal: Al-Lat, Al-‘Uzza dll.
e. Memberi nama dengan nama-nama asing baik yang berasal dari Turki, Faris, Barbar dll.
f. Setiap nama yang memuji (tazkiyyah) terhadap diri sendiri atau berisi kedustaan.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;
إن أخنع إسم عند الله رجل تسمى ملك الأملاك (رواه البخاري؛ مسلم).
“Sesungguhnya nama yang paling dibenci oleh Allah adalah seseorang yang bernama Malakul Amlak (=rajanya diraja)” (HR. Bukhori; Muslim).
g. Memberi nama dengan nama-nama Syaithon, misal: Al-Ajda’ dll.
Nama-nama yang Dimakruhkan
a. Dimakruhkan memberi nama anak dengan nama-nama orang fasiq, penzina dll.
b. Dimakruhkan memberi nama anak dengan nama perbuatan-perbuatan jelek atau perbuatan-perbuatan maksiat.
c. Dimakruhkan memberi nama anak dengan nama para pengikut Fir’un, misal: Fir’un, Qarun, Haman.
d. Dimakruhkan memberi nama anak dengan nama-nama hewan yang telah dikenal akan sifat-sifat jeleknya, misal: Anjing, keledai dll.
e. Dimakruhkan memberi nama anak dengan Ism, mashdar, atau sifat-sifat yang menyerupai terhadap lafzdz “agama” (الدين) , dan lafadz “Islam” (الإسلام), misal: Nurruddin, Dliyauddin, Saiful Islam dll.
f. Dimakruhkan memberi nama ganda5), misal: Muhammad Ahmad, Muhammad Sa’id dll.
g. Para ulama memakruhkan memberi nama dengan nama-nama surat dalam Al-Qur’an, misal: Thoha, Yasin dll.
Jalan Keluar dari Pemberian Nama-nama yang Diharamkan dan yang Dimakruhkan
Jalan keluar dari kedua hal ini adalah merubah nama-nama tersebut dengan nama-nama yang disukai (mustahab) atau yang diperbolehkan secara syar’i. Dan untuk merubah nama ini kita dapat mendatangi kementrian/depertemen yang mengurusi masalah ini.6)
Sesungguhnya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam merubah nama-nama yang mengandung makna kesyirikan kepada Allah kepada nama-nama Islamiy, dari nama-nama kufur kepada nama-nama imaniyah.
Diriwayatkan dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anha, ia berkata:
كان رسول الله صلى الله عليه و سلم يغير الإسم القبيح إلى الإسم الحسن (رواه الترمذي).
“Sesungguhnya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam merubah nama-nama yang jelek menjadi nama-nama yang baik” (HR. AT-Tirmidzi).
Demikianlah Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam merubah nama-nama yang jelek dengan nama-nama yang baik, seperti beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam merubah nama Syihab menjadi Hisyam dll. Demikian juga kita mesti merubah nama-nama yang buruk menjadi nama-nama yang baik, misal: Abdun Nabi menjadi Abdul Ghoniy, Abdur Rasul menjadi Abdul Ghofur, Abdul Husain menjadi Abdurrahman dll.
Maraji’:
Tasmiyah Al-Maulud, karya: Asy-Syaikh Bakr Abdullah Abu Zaid
Catatan Kaki:
1) Marotib Al-Ijma’, hal: 154. Oleh Ibn Hazm.
2) Lihat Shahih Bukhori, bab: Maa Yad’u An-Naas Bi abaihim.
3) Lihat Syarh Shahih Muslim 8/437. Imam An-Nawawi rahimahullah; Marotib Al-Ijma’, hal: 154-155.
4) Zaadul Ma’ad, 2/347. Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah rahimahullah.
5) Maksudnya adalah memberikan nama anak dengan dua nama, yang mana nama tersebut terdapat dalam satu orang. Misal Muhammad Ahmad, nama Muhammad dan Ahmad dimiliki oleh satu orang, dan Ahmad bukanlah nama bapaknya, pent.
6) Untuk di sini (Kuwait) kita dapat mendatangi Mahkamah, pent.