Senin, 05 November 2012

EKUITAS PEMILIK MODAL DAN LABA YANG DITAHAN

-->
EKUITAS PEMILIK MODAL
DAN
LABA YANG DITAHAN





PENYUSUN :
MIAWATI KHOTIMAH
1011110005


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
TUNAS NUSANTARA

KATA PENGANTAR


Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Segala puji dan syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat Alla SWT karena dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya, akhirnya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Ekuitas Pemilik Modal dan Laba yang Ditahan”. Makalah yang saya susun ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Ekuntansi Keuangan 2.

Harapan saya, semoga makalah ini dapat melengkapi nilai tugas saya dalam meta kuliah tersebut dan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Terima kasih saya ucapkan kepada semua pihak yang membantu saya dalam proses pembuatan makalah ini sampai akhirnya dapat saya selesaikan.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Jakarta, Mei 2012





                                                                                                                                        Penulis





i


DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR …..................................................................................... i
DAFTAR ISI …................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
  1. Latar belakang …....................................................................................... 1
  2. Tujuan ….................................................................................................... 1
  3. Rumusan masalah …................................................................................... 2
BAB II
  1. Landasan teori …....................................................................................... 3
BAB III PEMBAHASAN
  1. Sifat dan penggolongan modal saham ….................................................. 5
  2. Penerbitan dan konversi saham konversi saham ...................................... 8
  3. Pembelian kembali saham yang beredar .................................................. 9
  4. Hak, waran, dan opsi atas saham …............................................. ….... 10
  5. Pemecahan saham dan kebalikan pemecahan saham ........................... 12
  6. Akuntansi untuk dividen dan faktor-faktor yang
    mempengaruhi laba ditahan …................................................................12
BAB IV PENUTUP
  1. Kesimpulan …....................................................................................... .16
  2. Saran …................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA



ii

BAB I

PENDAHULUAN

  1. LATAR BELAKANG

Laju kehidupan masyarakat Indonesia yang terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Perusahaan merupakan suatu organisasi atau lembaga yang didirikan untuk mencapai suatu tujuan. Di dalam pelaksanaannya setiap perusahaan pastinya ingin mendapatkan laba yang besar tiap bulan, tahun, atau periode tertentu. Dan tentunya dibutuhkan beberapa pengetahuan tentang modal saham, penerbitan saham, dan lain sebagainya agar perusahaan tidak mengalami kerugian, maka dari itu dalam makalah ini akan dijelaskan tentang hal-hal tersebut.

  1. TUJUAN
    Pada umumnya, tujuan pelaporan informasi ekuitas pemegang saham adalah menyediakan informasi kepada yang berkepentingan tentang efesiensi dan kepengurusan manajemen. Tujuan yang lain adalah menyediakan informasi tentang riwayat serta prospek investasi pemilik dan pemegang ekuitas lainnya, serta merupakan tanggung jawab yuridis pemilik. Untuk memenuhi tujuan tersebut, informasi yang harus disampaikan berkaitan tentang ekuitas pemegang saham tersebut minimal
    adalah sumber ekuitas, pembatasan pembagian dividen dan likuidasi, batas perlindungan dan urutan penyerapan rugi.
  2. RUMUSAN MASALAH
  1. Bagaimanakah besardividen yang di dapat dari saham biasa dan saham preferen di dalam dunia bisnis?
  2. Bagaimanakah perlakuan akuntansi terhadap pembelian kembali saham yang telah beredar?

BAB II

  1. LANDASAN TEORI
        Karena artikulasi harus dipertahankan, ekuitas tidak didefinisi secara semantik tetapi secara sintaktik. Ekuitas didefinisikan sebagai hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Ekuitas didefinisikan sebagai hak residual untuk menunjukkan bahwa ekuitas bukan kewajiban. Godfrey, Hodgson, dan Holmes (1997) membedakan ekuitas dan kewajiban atas dasar tiga kriteria, yaitu hak- hak masing-masing pihak atas penyelesain klaim, hak penggunaan aset dalam operasi, serta substansi ekonomik perjanjian.
            Atas dasar konsep kesatuan usaha, kreditor dan pemegang saham sama-sama mempunyai klaim atau hak untuk dilunasi atas dana yang ditanamkan di perusahaan. Tetapi terdapat dua kharakteristik yang melekat pada hak kreditor, yaitu (a) penyelesaian klaim mereka pada tanggal tertentu melalui transfer aset, dan (b) prioritas diatas pemilik dalam penyelesaian klaim mereka dalam hal likuidasi. Hak kreditor dan pemegang saham juga berbeda dalam hal penggunaan aset.
            Ekuitas pemegang saham diklasifikasikan menjadi dua komponen penting yaitu modal setoran dan laba ditahan. Modal setoran dipecah menjadi modal saham sebagai modal yuridis dan modal setoran tambahan,
dan komponen lain yang merefleksi transasksi pemilik. komponen lain-lain terdiri atas pos-pos yang tidak tepat dimasukkan dalam komponen modal setoran lainnya atau laba ditahan tetapi sering diklasifikasikan sebagai pos ekuitas pemegang saham.

BAB III
PEMBAHASAN

  1. SIFAT DAN PENGGOLONGAN MODAL SAHAM
    Modal saham digolongkan menjadi :
        1. Saham Biasa (Common Stock)
          Saham biasa adalah saham yang pelunasannya dilakukan dalam urutan yang paling akhir dalam hal perusahaan dilikuidasi, sehingga risikonya adalah yang paling besar. Karena risikonya besar, biasanya jika usaha perusahaan berjalan dengan baik maka dividen saham biasa akan lebih besar daripada saham prioritas. Dibandingkan dengan saham prioritas, saham biasa tidak mempunyai preferensi, karena saham prioritas juga memiliki hak yang sama dengan saham biasa. Kadang-kadang hak suara dalam rapat pemegang saham hanya diberikan pada saham biasa, tetapi sering juga saham prioritas mempunyai hak suara. Jika saham perusahaan yang dikeluarkan cuma satu macam maka saham itu selalu saham biasa.
        2. Sertifikat Saham
          Sertifikat saham ini dikeluarkan oleh PT. Danareksa, yaitu
suatu PT yang didirikan oleh pemerintah Republik Indonesia untuk membeli saham perusahaan-perusahaan yang “go public” melalui pasar modal dan menjualnya kembali kepada masyarakat umum dalam bentuk sertifikat saham. Karena sahamnya dimiliki oleh PT. Danareksa, maka hak suara atas saham tersebut juga berada pada PT. Danareksa. Pemilik sertifikat saham tidak memiliki hak suara dalam PT.
        1. Saham Prioritas
          Saham prioritas merupakan saham yang mempunyai beberapa kelebihan, biasanya kelebihan ini dihubungkan dengan pembagian dividen atau pembagian aktiva pada saat likuidasi. Kelebihan dalam hal pembagian dividen adalah bahwa dividen yang dibagi pertama kali harus dibagikan untuk saham prioritas, kalau ada kelebihan, baru dibagikan kepada pemegang saham biasa.Dividen saham prioritas tidak terutang atas dasar waktu, tetapi baru terutang jika sudah diumumkan oleh perusahaan.
          Ada beberapa kelebihan yang dimiliki saham prioritas, yaitu :
  1. Saham Prioritas Kumulatif dan Tidak Kumulatif
            Saham prioritas kumulatif adalah saham prioritas yang dividennya setiap tahun harus dibayarkan kepada pemegang
saham. Apabila dalam suatu tahun dividen tidak dapat dibayarkan, maka pada tahun-tahun berikutnya dividen yang belum dibayar tadi harus dilunasi dulu sehingga dapat mengadakan pembagian dividen untuk saham biasa.
  1. Saham Prioritas Partisipasi dan Tidak Berpartisipasi
          Yang dimaksud dengan partisipasi penuh adalah jika saham prioritas berhak atas dividen dengan jumlah yang sama besar dengan saham biasa sesudah saham biasa mendapat dividen sebesar persentase dividen saham prioritas.
          Sedangkan partisipasi sebagian berarti saham prioritas akan mendapat dividen sampai jumlah tertentu yang ditetapkan sesudah saham biasa mendapat dividen dengan tarif yang sama dengan saham prioritas.
  1. Saham Prioritas atas Aktiva dan Dividen pada Saat Likuidasi
          Saham dengan preferensi seperti ini pada saat likuidasi akan tetap menerima dividen yang belum dibayar, walaupun saldo laba tidak dibagi tidak mencukupi. Sesudah pelunasan dividennya, saham prioritas ini dilunasi. Jika
saldo laba tidak dibagi tidak mencukupi maka pelunasan dividen dan nominal saham prioritas dilakukan dari modal yang disetor dari saham biasa.
  1. Saham Prioritas yang Dapat Ditukar dengan Saham Biasa
            Kadang-kadang saham prioritas mempunyai preferensi dapat ditukar dengan saham biasa. Pemegang saham prioritas jenis ini akan menukarkan sahamnya dengan saham biasa dalam keadaan dividen yang dibagi untuk saham biasa tiap tahunnya lebih besar daripada dividen untuk saham prioritas.
  1. PENERBITAN DAN KONVERSI SAHAM
        Konversi Saham
        Para pemegang saham, sesuai dengan syarat-syarat perjanjian saham atau kebijakan khusus yang diambil oleh perusahaan, mungkin diizinkan untuk menukarkan sahamnya dengan saham lain dari kelas lain. Tidak ada keuntungan atau kerugian yang diakui dalam konversi ini karena konversi merupakan suatu pertukaran satu ekuitas dengan ekuitas lain. Dalam hal tertentu penukaran itu mungkin hanya mempengaruhi perkiraan modal setoran perusahaan dalam hal lain, penukaran itu mungkin hanya
mempengaruhi perkiraan modal setoran perusahaan, dalam hal lain, penukaran itu mungkin mempengaruhi baik perkiraan modal maupun perkiraan laba yang ditahan.

  1. PEMBELIAN KEMBALI SAHAM YANG BEREDAR
        Karena berbagai alasan, perusahaan mungkin saja lebih baik untuk membeli kembali sejumlah saham sendiri yang sedang beredar. Beberapa alasan pembelian kembali saham yang beredar, yaitu:
        1. Memperbesar laba per saham dengan mengurangi jumlah saham yang beredar.
        2. Mendorong naiknya harga pasar saham.
        3. Menaikkan saham untuk dikonversi dengan sekuritas lain.
        4. Menginvestasikan kelebihan kas secara temporer.
Apa pun alasannya, saham suatu perusahaan dapat dibeli kembali dengan menggunakan ketentuan penarikan atau penebusan, engan membeli kembali saham di pasar bebas, atau melalui hibah atau sambungan dari para pemegang saham. Dalam akuntansi untuk pembelian kembali saham, haruslah ditekankan bahwa pembelian kembali tidak menimbulkan laba maupun rugi.
  1. HAK, WARAN, DAN OPSI ATAS SAHAM
    Hak beli saham
        Hak beli saham adalah hak yang diberikan bagi pemegang saham lama untuk membeli sejumlah saham. Harga pasarhak beli ini adalah sebesar selisih harga pasar saham dengan harga yang harus dibayar pemegang saham yang mempunyai hak beli saham. Hal
        yang menjadi permasahan adalah perlukah jumlah rupiah ini dikapitalisasi.
        Bila dividen saham dapat dikapitalisasi maka hak beli saham juga dapat dikapitalisasi, karena hak beli saham dapat dianggap sebagai dividen saham dengan nilai sebesar harga pasar hak beli saham. Jumlah ini dikapitalisasi ke modal setoran lain. Namun argument ini dibantah dengan alasan bahwa kapitalisasi hak beli saham menjadi modal setoran adalah tidak logis karena tidak ada sumber ekonomik yang disetorkan oleh pemegang saham dan tidak ada saham baru yang diterbitkan.
        Opsi saham
        Opsi merupakan instrumen yang dapat digolongkan sebagai sekuritas turunan-saham berupa hak untuk membeli atau menjual sejumlah saham. Opsi diterbitkan atau ditulis oleh investor dan dijual kepada investor lain. Terdapat dua macam opsi yaitu call
dan put. Opsi call adalah opsi yang memberi hak kepada pemegang opsi untuk membeli saham dengan harga tertentu selama perioda tertentu. Orang membeli bila mengharapkan harga saham menaik. Sedangkan opsi put adalah opsi yang memberi hak kepada pemegang opsi untuk menjual saham dengan harga tertentu selama perioda tertentu. Orang membeli opsi bila
        mengharapkan harga saham menurun
        Warran
Dalam PSAK No. 41, IAI mendefinisi warran sebagai efek yang diterbitkan oleh suatu perushaan yang memberi hak kepada pemegangnya untuk memesan saham dari perusahaan tersebut pada harga dan jangka waktu tertentu. Pemegang warran dapat membeli sejumlah saham dengan mengambalikan warran tersebut dan membayar sejumah kas tertentu. Terdapat beberapa kharakteritik dari warran, yaitu (1) berbeda dengan hak beli saham atau opsi, (2) terdapat beberapa jenis: lepas, lekat, dan bebas, (3) perlakuan akuntansi berbeda untuk tiap jenis, dan (4) isu akuntansi: Bila opsi diambil, apakah harga opsi dipisahkan dengan harga sekuritas terkait.
  1. PEMECAHAN SAHAM DAN KEBALIKAN
        PEMECAHAN SAHAM
  1. Stock split adalah pemecahan nilai nominal saham ke dalam nilai nominal yang lebih kecil. Dengan demikian jumlah lembar saham yang beredar akan meningkat proporsional dengan penurunan nilai nominal saham. Tujuan stock split adalah untuk menempatkan harga pasar saham dalam trading range tertentu.
  2. Lawan dari stock split adalah reverse splits. Dalam reverse splits ini perusahaan mengurangi jumlah lembar sahamnya. Tujuan dari dilakukannya reverse splits adalah untuk menaikan harga pasar saham dalam keadaan dimana harga pasar sahamnya dianggap terlalu rendah.
  1. AKUNTANSI UNTUK DIVIDEN DAN FAKTOR-
        FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LABA DITAHAN
        Wewenang untuk mengendalikan kebijakan dividen merupakan salah satu dari berbagai wewenang yang didelegasikan para pemegang saham kepada dewan direksi.
        1. Pengakuan dan Pembayaran Dividen
          Ada 3 tanggal penting dalam pengakuan dan pembayaran
dividen, yaitu : (1) tanggal pengumuman, (2) tanggal pencatatan, (3) tanggal pembayaran. Dividen menjadi terhutang keada pemegang saham yang tercatat setelah tanggal pengumuman dan sebelum tanggal pembayaran. Kewajiban untuk pembayaran dividen dicatat pada tanggal pengumuman dan ditunaikan pada tanggal pembayaran. Tidak diperlukan ayat jurnal pada tanggal pencatatan,
          tetapi daftar pemegang saham dibuat secara resmi. Penerima dividen pada tanggal 2 Juni kepada para pemegang saham yang tercatat tanggal 2 Mei.
        1. Dividen Kas
          Dividen yang paling lazim adalah dividen kas. Bagi suatu perusahaan, dividen ini menyebabkan penurunan laba yang dibagi dan kas. Kewajiban lancar untuk hutang dividen diakui pada tanggal pengumuman dividen dikirimkan kepada para pemegang saham. Ayat jurnal untuk mencatat pengumuman dan pembayaran dividen adalah sebagai berikut :
          Laba yang ditahan …................................ 100.0000
Hutang dividen ….......................... 100.000
Hutang dividen …..................................... 100.000
                Kas …........................................... 100.000
        1. Dividen Harta
          Pembagian kepada para pemegang saham yang dapat dibayar dengan aktiva selain kas biasanya disebut sebagai dividen harta. Sering kali kativa yang akan didistribusikan adalah sekuritas perusahaan lain yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan demikian, perusahaan memindahkan hak pemilikannya dalam sekuritas itu kepada para pemegang saham. Dividen harta biasanya hanya terjadi dalam perseroan yang bersifat tertutup.
          Untuk menggambarkan ayat jurnal atas dividen harta, misalkan bahwaBayu Corporation memiliki 100.000 saham dari Tri- Zamrud Oil Co., harga perolehan $ 2.000.000, nilai pasar wajarnya $ 3.000.000, dan perusahaan ingin mendistribusikan saham itu kepada para pemegang sahamnya. Ada 1.000.000 lembar saham Bayu Corporation yang beredar. Karena itu, dividen sebesar 1/10 dari saham Tri-Zamrud Oil Co., diumumkan untuk setiap lembar saham Bayu Corporation yang beredar. Ayat jurnal untuk mencatat pengumuman pembayaran
dividen itu adalah :
          Laba yang ditahan …..................................... 3.000.000
              Hutang dividen harta …....................….......... 3.000.000
Hutang dividen …......................................... 3.000.000
Investasi dalam saham Tri-Zamrud Oil …..... 2.000.000
Keuntungan dari distribusi dividen harta …...1.000.000
  1. Dividen Saham
          Akuntansi untuk dividen sahamoleh penerbit. Dividen saham biasanya mencakup
  1. Kapitalisasi laba yang ditahan
  2. Pembagian saham biasa kepada pemegang saham biasa.
          Pembagian ini kadang kala disebut sebagai “dividen-saham yang lazim. Ada kalanya saham biasa diterbitkan untuk pemegang saham preferen atau saham preferen diterbitkan untuk pemegang saham biasa. Pembagian ini kadang-kadang disebut sebagai “dividen-saham khusus”.

BAB IV
PENUTUPAN
  1. KESIMPULAN
Jadi, akan lebih menguntungkan bila kita memiliki saham biasa karena laba yang diperoleh lebih besar. Dan perlakuan akuntansi terhadap pembelian kembali saham yang beredar sama sekali tidak mempengaruhi karena atas kegiatan tersebut tidak menimbulkan laba ataupun rugi.
  1. SARAN
    Apabila perusahaan terlihat tidak bagus, sebaiknya saham biasa dijual dan membeli saham preferen karena saham biasa memiliki resiko yang lebih besar dibandingkan dengan saham preferen.

DAFTAR PUSTAKA

Boockholdt, J.L. Accounting Information Systems. Transaction Processing and Controls. Boston : Irwin McGraw-Hill, 1999.
Charsteen, Lanny G., R.E Flaherty, M.C. O'Connor. Intermediate Accounting. 4th Edition. New York : McGraw-Hill, 1992.
FASB. Accounting Standards. Original Pronouncements. As of June 1985. New York: McGraw-Hill, 1985.
Accounting Standards, Current Text. As of June 1983. New York:
McGraw-Hill, 1983.
Ikatan Akuntansi Indonesia. Standar Akuntansi Keuangan per 1 April 2002. Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2002.
Kieso, Donald E. dan Jerry J. Weygandt. Intermediate Accounting. 8th Edition. New York: John Wiley & Sons, 1995.
Nikolai, Loren A. dan John D. Bazley. Intermediate Accounting. 7th Edition. Cincinnati, Ohio: South-Western College Publishing Co., 1997.
Scott, William R. Financial Accounting Theory. 2Sd Edition. Scarborough, Ontario: Prentice Hall Canada Inc., 2000
Skousen, Fred K., W. Steve Albrecht, James D. Stice. Accounting, Concepts and Applications. Cincinnati, Ohio: South-Western College Publishing, 1996.
Wolk, Harry I., M.G Tearney, dan J.L Dodd. Accounting Theory, A Conceptual and Institutional Approach. 5th Edition. New York: South-Western College Publishing, 2001.
Zeff, Stephen A. dan Bala G. Dharan. Reading and Notes on Financial Accounting. Issues and Controversies. 4th Edition. New York: McGraw-Hill, 1983.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar