BIAYA OVERHEAD PABRIK
Penggolongan BOP
1. BOP menurut sifatnya :
a. biaya bahan penolong
b. biaya reparasi dan
pemeliharaan
c. biaya tenaga kerja
tidak langsung
d. biaya yang timbul
sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap
e.
biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu
f.
BOP lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran
uang tunai
2.
BOP menurut
perilakunya dalam hubungan dengan perubahan volume produksi
a. BOP tetap
BOP tidak berubah dalam kisar perubahan
volume kegiatan tertentu contoh : biaya asuransi
b. BOP variable
BOP yang berubah sebanding dengan
perubahan volume kegiatan contoh : biaya bahan penolong
c.
BOP semi variable
BOP yang berubah tidak sebanding dengan
perubahan volume kegiatan contoh : biaya bahan bakar kendaraan
3.
BOP menurut
hubungannya dengan departemen
a.
BOP langsung
departemen
BOP yang terjadi dalam departemen
tertentu dan manfaatnya hanya dinikmati oleh departemen tersebut.
b.
BOP tidak langsung
departemen
BOP yang manfaatnya dinikmati oleh lebih
dari satu departemen.
4.
Dasar Pembebanan BOP
terhadap Produk
a. Satuan produk
taksiran BOP :
tariff BOP persatuan taksiran jumlah satuan produk yang dihasilkan
contoh :
taksiran BOP selama satu tahun
anggaran : Rp. 4.000.000
taksiran BOP jml produk yang dihasilkan selama th
anggaran tsb : 8.000 unit
tariff BOP sebesar :
(4.000.000) : (8.000) ; Rp. 500 perunit produk
b. Biaya bahan baku
taksiran BOP x 100% : % BOP dari
BBB yang dipakai taksiran BBB yang dipakai
contoh :
taksiran BOP selama 1 tahun anggaran :
Rp.4.000.000
taksiran
BBB selama 1 tahun anggaran : Rp. 8.000.000
tariff BOP : 4.000.000 / 8.000.0000 x
100% = 50% dari BBB yang dipakai
c. Biaya tenaga kerja
taksiran BOP x 100% : % BOP dari
BTKL taksiran BTKL
contoh :
taksiran BOP selama 1 th
anggaran : Rp. 4.000.000
taksiran BTKL selama 1 th
anggaran : Rp. 10.000.000
tariff BOP sebesar : 4.000.000 /
10.000.000 x 100% : 40% dari BTKL
d. Jam tenaga kerja langsung
taksiran BOP : tariff BOP perjam tenaga
kerja langsung taksira jam tenaga kerja langsung
contoh :
taksiran BOP selama 1 tahun anggaran :
Rp. 4.000.000
taksiran jam tenaga kerja langsung
selama 1 th anggaran : 4.000 jam
tariff
BOP sebesar : 4.000.000 / 4.000 : Rp. 1.000 perjam tenaga kerja lgs
e.
Jam mesin
taksiran BOP :
tariff BOP perjam kerja mesin taksiran jam kerja
mesin
Contoh :
taksiran BOP selama 1 th
anggaran :
Rp. 4.000.000
taksiran
jam mesin selama th anggaran : 20.000 jam mesin
tariff BOP sebesar : Rp. 4.000.000 / 20.000 : Rp. 200
per jam mesin
Pembebanan BOP kepada Produk atas Dasar Tarif
Contoh :
PT AJP memproduksi berdasar pesanan. BOP dibebankan berdasar jam mesin. Anggaran BOP
disusun pada kapasitas normal sebanyak 160.000 jam mesin. Waktu pengerjaan
menghabiskan 150.000 jam mesin.
PT
AJP
Anggaran
BOP untuk tahun 19x1
Atas
dasar kapasitas normal 160.000 jam mesin
Elemen biaya
|
B. Tetap
|
B. Variabel
|
Jumlah
|
B. Bhn
Penolong
Biaya
listrik
B. Bhn
Bakar
BTKTL
B. Kesejahteraan
Kary
Biaya
reparasi
Biaya
asuransi
Biaya
depresiasi
|
-
-
-
4.000.000
3.000.000
1.000.000
1.200.000
1.600.000
|
2.100.000
3.000.000
2.000.000
3.000.000
-
1.500.000
-
-
|
2.100.000
3.000.000
2.000.000
7.000.000
3.000.000
2.500.000
1.200.000
1.600.000
|
Jumlah
|
10.800.000
|
11.600.000
|
22.400.000
|
Tariff BOP variable : 11.600.000 /
160.000 = Rp. 72,5 perjam mesin
Tariff BOP tetap :
10.800.000 / 160.000 = Rp. 67,5 perjam mesin
Tariff BOP
total Rp.
140 perjam mesin
Pembebanan BOP
Rp. 140 x 150.000 =
Rp. 21.000.000
BDP
BOP Rp.
21.000.000
BOP
yang
dibebankan Rp.
21.000.000
Pengumpulan BOP ss
Misalkan BOP yang sesungguhnya terjadi
adalah :
PT AJP
BOP ss terjadi tahun 19x1
Pada kapasitas sesungguhnya yang dicapai
150.000 jam mesin
Elemen
biaya jumlah
B. Bhn
Penolong 2.200.000
Biaya
listrik 2.900.000
B. Bhn
Bakar 1.500.000
BTKTL 7.000.000
B. Kesejahteraan
Kary 3.000.000
Biaya
reparasi 2.000.000
Biaya
asuransi 1.200.000
Biaya depre
mesin 1.600.000
Jumlah 21.400.000
BOP
ss 21.400.000
Berbagai
rekening 21.400.000
Perhitungan selisih
BOP yg dibebankan 150.000 jam mesin x
Rp. 140 : 21.000.000
BOP ss :
21.400.000
Selisih
BOP : 400.000
BOP
dibebankan 21.000.000
BOP
ss 21.000.000
Selisih
BOP 400.000
BOP
ss 400.000
Selisih
anggaran
Selisih ini
menunjukkan perbedaan antara biaya yang sesungguhnya terjadi dengan taksiran
biaya yang seharusnya dikeluarkan menurut anggaran.
BOP
ss 21.400.000
BOP dianggarkan
BOP
tetap 10.800.000
BOP
variable (150.000 x
72,5) 10.875.000 21.675.000
Selisih
anggaran 275.000
(laba)
Selisih kapasitas
Selisih ini
diakibatkan karena tidak dipakainya kapasitas yang dianggarkan
BOP tetap
dianggarkan 10.800.000
BOP tetap dibebankan kpd produk 150.000 x
67,5 10.125.000
Selisih
kapasitas 675.000
Perlakuan terhadap
selisih BOP
1. dibagikan
kepada rekening persediaan dan HPP
contoh :
persediaan produk dalam
proses Rp. 800.000
persediaan produk
jadi Rp. 1.200.000
HPP Rp.14.000.000
Jumlah Rp.16.000.000
Penyesuaian setelah adanya selisih BOP
PDP :
800.000 / 16.000.000 x 400.000 : 20.000
Pers Prod selesai : 1.200.000 / 16.000.000 x
400.000 : 30.000
HPP :
14.000.000 / 16.000.000 x 400.000 : 350.000
Saldo setelah penyesuaian
Pers. Prod dlm
proses : 820.000
Pers. Prod Jadi : 1.230.000
HPP :
14.350.000
Jumlah 16.400.000
Pers Prod dlm
Proses 20.000
Pers Prod
Jadi 30.000
HPP 350.000
Selisih
BOP 400.000
2. pengurang atau
penambah rekening HPP
Harga Pokok
Penjualan 400.000
Selisih
BOP 400.000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar