ANGGARAN BAHAN BAKU
Anggaran
Bahan Baku adalah Anggaran yang disusun dengan tujuan:
- Memperkirakan jumlah kebutuhan bahan baku langsung
- Memperkirakan jumlah pembelian bahan baku langsung yang diperlukan
- Sebagai dasar memperkirakan kebutuhan dana yang diperlukan untuk melaksanakan pembelian bahan baku langsung.
- Sebagai dasar penentuan dasar pokok produksi yakni memperkirakan komponen harga pokok pabrik karena penggunaan bahan baku langsung dalam proses produksi.
- Sebagai dasar melaksanakan fungsi pengendalian bahan baku langsung.
Anggaran
Bahan baku biasanya memerlukan 4 (empat) sub-anggaran, yaitu:
- Anggaran Kebutuhan Bahan Baku Langsung:
Adalah anggaran yang disusun untuk
merencanakan kuantitas fisik bahan baku langsung yang dibutuhkan
untuk keperluan produksi pada periode yang akan datang.
- Anggaran Pembelian Bahan Baku Langsung:
Yaitu anggaran yang disusun untuk
merencanakan kuantitas fisik bahan baku langsung yang harus dibeli
pada periode yang akan datang dengan mempertimbangkan faktor
persediaan dan kebutuhan bahan baku langsung untuk keperluan
produksi.
- Anggaran Persediaan Bahan Baku Langsung:
Yakni anggaran yang disusun untuk
merencanakan kuantitas fisik bahan baku langsung yang harus disimpan
sebagai persediaan.
- Anggaran Biaya Bahan Baku Langsung Yang Habis Dipergunakan Dalam Produksi:
Adalah anggaran yang disusun untuk
merencanakan nilai (dinyatakan dalam satuan uang) bahan baku langsung
yang digunakan dalam proses produksi.
- Anggaran Kebutuhan Baku Langsung
Informasi yang tercantum dalam
anggaran kebutuhan bahan baku langsung adalah:
- Jenis produk jadi yang dihasilkan
- Jenis bahan baku yang digunakan
- Departemen produksi yang dilalui dalam proses produksi
- Standard Usage Rate
- Waktu penggunaan bahan baku langsung
- Kuantitas produk jadi
- Standard Usage Rate adalah: bilangan yang menunjukkan berapa satuan bahan baku langsung yang diperlukan untuk menghasilkan satu satuan produk jadi.
Kadangkala
kuantitas bahan baku langsung yang dibeli tidak seimbang dengan
kebutuhannya, akibatnya :
- Bila kuantitas pembelian bahan
baku langsung lebih besar dari kebutuhannya maka:
- Bahan baku langsung banyak yang menumpuk di gudang, yang kemungkinan dapat mengakibatkan kualitasnya turun.
- Bahan baku langsung terlalu lama menunggu giliran untuk diproses.
- Meningkatnya biaya penyimpanan.
- Bila kuantitas pembelian bahan baku langsung lebih kecil dari kebutuhannya, maka:
- Proses produksi terhambat oleh karena kehabisan bahan baku langsung.
- Timbul biaya tambahan untuk mencari bahan baku pengganti dalam jangka waktu secepat mungkin.
Untuk
mendapatkan
kuantitas
yang
tepat,
dapat
dilakukan
penghitungan
dengan
menggunakan
metode
EOQ
(Economical
Order
Quantity),
yaitu
jumlah
bahan
baku
langsung
yang
harus
dibeli
setiap
kali
dilakukan
pembelian
sehingga
akan
menimbulkan
biaya
yang
paling
rendah
akan
tetapi
tidak
akan
mengakibatkan
kekurangan
bahan
baku
langsung.
- Anggaran Pembelian Bahan Baku
Informasi
yang tercantum dalam anggaran pembelian bahan baku adalah:
- Jenis bahan baku langsung yang dipakai dalam proses produksi
- Jumlah bahan baku langsung yang harus dibeli
- Harga beli per satuan bahan baku langsung
- Anggaran Persediaan Bahan Baku Langsung
Tujuan
penyusunan anggaran persediaan bahan baku langsung adalah untuk
mengendalikan tingkat persediaan bahan baku langsung yang terdapat
dalam gudang sehingga dapat diketahui penggunaan bahan baku langsung
dan bahan baku langsung yang masih tersisa sebagai persediaan sesuai
dengan rencana semula.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
persediaan bahan baku adalah:
- Volume produksi selama suatu periode waktu tertentu
- Volume minimal bahan baku langsung
- Besarnya pembelian yang ekonomis
- Taksiran perubahan harga beli bahan baku langsung di waktu yang akan datang.
- Biaya penyimpanan dan pemeliharaan bahan baku langsung
- Tingkat kecepatan bahan baku langsung menjadi rusak.
Informasi
yang tercantum dalam anggaran persediaan bahan baku adalah:
- Jenis bahan baku langsung yang dipergunakan
- Jumlah bahan baku langsung yang tersisa sebagai persediaan
- Harga beli per satuan bahan baku langsung
- Nilai bahan baku langsung yang tersimpan sebagai persediaan.
- Anggaran Biaya Bahan Baku langsung yang habis dipergunakan
Informasi yang tercantum dalam
anggaran biaya bahan baku langsung adalah:
- Jenis bahan baku langsung yang dipergunakan
- Kuantitas bahan baku langsung yang habis dipergunakan untuk produksi
- Harga per satuan bahan baku langsung
- Nilai bahan baku langsung yang habis dipergunakan untuk produksi.
- Jenis produk jadi yang menggunakan bahan baku langsung.
- Waktu pemakaian bahan baku langsung.
Manfaat penyusunan anggaran biaya
bahan baku langsung yang habis dipergunakan:
- Untuk menghitung harga pokok produk jadi yang dihasilkan
- Untuk pengendalian pemakaian bahan baku langsung
Contoh
Soal
:
PT Podang Mas membuat dua jenis
produk, yakni Keju Pisang dan Keju Ayam. Keju Pisang dibuat pada dua
departemen Produksi, yakni Oven dan Panggang sedang Keju Ayam hanya
dibuat pada Departemen Panggang. Bahan baku ada dua jenis, yakni Keju
dan Tepung. Keju untuk Departemen Produksi Oven dan Tepung untuk
Departemen Produksi Panggang.
Rencana produksi tahun 2003 adalah:
Keju
Pisang Keju
Ayam
Januari 500 800
Februari 600 800
Maret 700 900
Triwulan II 1550 2400
Triwulan III 1800 2500
Triwulan IV 1950 2600
Setiap 100 unit Keju Pisang
menggunakan 5 Kg Keju dan 10 kg tepung, sedangkan setiap 100 unit
Keju Ayam hanya menggunakan 8 kg Keju.
Harga
Keju Rp 600,- per kg dan harga tepung Rp 180,- per kg.
Persediaan
bahan mentah per I Januari 2003 adalah : Keju = 50 Kg, dan Tepung =
30 Kg.
Persediaan
bahan mentah pada akhir bulan :
Keju Tepung
Januari 25
Kg 50 Kg
Februari 30
Kg 45 Kg
Maret 35 Kg 55 Kg
Triwulan II 60 Kg 100 Kg
Triwulan III 65 Kg 125 Kg
Triwulan IV 75 Kg 135 Kg
Dari data diatas, saudara diminta:
- Menyusun anggaran Kebutuhan Bahan Baku untuk produksi tahun 2003
- Menyusun anggaran biaya bahan baku untuk produksi tahun 2003.
Menyusun anggaran Persediaan Bahan Baku untuk produksi tahun 2003
- Menyusun anggaran Pembelian Bahan Baku untuk produksi tahun 2003
ANGGARAN BAHAN BAKU
Standar pemakian bahan baku
Kedelai Gula merah
Kecap Manis 2 Ons 3 Ons
Kecap Asin 3 Ons 2 Ons
Harga bahan baku kedelai =
Rp. 200/ons, dan Gula merah = Rp. 300/ons
Tingkat persediaan bahan baku
awal th 2002 untuk Kedelai = 80 ons, dan gula merah = 100 ons.
Tabel : 3 Anggaran
Pemakaian bahan baku
PT. X untuk
th 2002
Kw
|
Jenis kecap
|
Produksi (bt)
|
Kedelai
Standar (ons)
|
Jumlah (ons)
|
Produksi (bt)
|
Gula merah
Standar (ons)
|
Jumlah (ons)
|
I
|
Manis
Asin
|
100
100
|
2
3
|
200
300
|
100
100
|
3
2
|
300
200
|
Jumlah
|
200
|
500
|
200
|
500
|
|||
II
|
Manis
Asin
|
100
100
|
2
3
|
200
300
|
100
100
|
3
2
|
300
200
|
Jumlah
|
200
|
500
|
200
|
500
|
|||
III
|
Manis
Asin
|
101
101
|
2
3
|
202
303
|
101
101
|
3
2
|
303
202
|
Jumlah
|
202
|
505
|
202
|
505
|
|||
IV
|
Manis
Asin
|
101
101
|
2
3
|
202
303
|
101
101
|
3
2
|
303
202
|
Jumlah
|
202
|
505
|
202
|
505
|
|||
Total (th)
|
804
|
2010
|
804
|
2010
|
Tabel : 4 Anggaran biaya
bahan baku
PT. X untuk
th 2002
Kw
|
Keb. (ons)
|
Kedelai
Harga/ons
|
Jumlah (Rp)
|
Keb (ons)
|
Gula merah
Harga/ons
|
Jumlah (Rp)
|
Total (Rp)
|
I
II
III
IV
|
500
500
505
505
|
Rp. 200
200
200
200
|
100.000
100.000
101.000
101.000
|
500
500
505
505
|
Rp. 300
300
300
300
|
150.000
150.000
151.000
151.000
|
250.000
250.000
252.000
252.000
|
Tahun
|
2.010
|
402.000
|
2.010
|
603.000
|
1.005.000
|
ANGGARAN PERSEDIAAN BAHAN
BAKU
Persediaan bahan baku akhir =
Biaya bahan baku x 2 - persediaan
Tingkat
perputaran persediaan bahan baku bahan baku
Awal
Misalkan : tingkat perputaran
persediaan bahan baku = 8x
Tabel :5 Anggaran persediaan
bahan baku
PT.X
untuk th 2002
Kw
|
Perhitungan
|
Kedelai dalam
rupiah
|
Harga/ ons
|
Dalam Ons
|
Perhitungan
|
Gula
Merah
Dalam rupiah
|
Harga/ ons Rp
|
Dalam Ons
|
Jumlah Rupiah
|
I
|
100.000 x
2 – 16.000
8
|
9.000
|
200
|
45
|
150.000 x
2-30.000
8
|
7.500
|
300
|
25
|
16.500
|
II
|
100.000
x 2 – 9.000
8
|
16.000
|
200
|
80
|
150.000 x
2-7.500
8
|
30.000
|
300
|
100
|
46.000
|
III
|
101.000
x 2 – 16.000
8
|
9.250
|
200
|
46,3
|
151.500 x
2 – 30.000
8
|
7.875
|
300
|
26,3
|
17.125
|
IV
|
101.000
x 2 – 9.250
8
|
16.000
|
200
|
80
|
151.500 x
2 – 7.875
8
|
30.000
|
300
|
100
|
46.000
|
Tabel : 6 Anggaran
Pembelian bahan baku
PT. X untuk tahun 2002
Keterangan
|
Kw I ons
|
Rp
|
Kw II ons
|
Rp
|
Kw III ons
|
Rp
|
Kw IV ons
|
Rp
|
Tahun ons
|
Rp
|
Biaya b.b
Kedelai
Gula
merah
|
500
500
|
100.000
150.000
|
500
500
|
100.000
150.000
|
505
505
|
101.000
151.000
|
505
505
|
101.000
151.000
|
2.010
2.010
|
402.000
603.000
|
Jumlah
|
1000
|
250.000
|
1000
|
250.000
|
1.010
|
252.000
|
1.010
|
252.000
|
4.020
|
1.005.000
|
Persd. Akhir
Kedelai
Gula
merah
|
45
25
|
9.000
7.500
|
80
100
|
16.000
30.000
|
46,3
26,3
|
9.250
7.875
|
80
100
|
117.000
181.500
|
80
100
|
16.000
30.000
|
Jumlah
|
70
|
16.500
|
180
|
46.000
|
72,6
|
17.125
|
180
|
298.500
|
180
|
46.000
|
b.b
dibutuhkan
Kedelai
Gula merah
|
545
525
|
109.000
157.500
|
580
600
|
116.000
180.000
|
551,3
531,3
|
110.250
159.375
|
585
605
|
9.250
7.875
|
2.090
2.110
|
418.000
633.000
|
Jumlah
|
1.070
|
266.500
|
1.180
|
296.000
|
1.082,6
|
269.625
|
1.190
|
17.125
|
4.200
|
1.051.000
|
Persd. Awal
Kedelai
Gula
merah
|
80
100
|
16.000
30.000
|
45
25
|
9.000
7.500
|
80
100
|
16.000
30.000
|
46,3
26,3
|
107.750
173.625
|
80
100
|
16.000
30.000
|
Jumlah
|
180
|
46.000
|
70
|
16.500
|
180
|
46.000
|
72,6
|
281.375
|
180
|
46.000
|
Pembelian . b.baku
Kedelai
Gula
merah
|
465
425
|
93.000
127.500
|
535
575
|
107.000
172.500
|
471,3
431,3
|
94.250
129.375
|
538,7
578,7
|
2.090
2.110
|
2.010
2.010
|
402.000
603.000
|
Jumlah
|
890
|
220.500
|
1.110
|
279.500
|
902,6
|
223.625
|
1.117,4
|
4.200
|
4.020
|
1.005.000
|
Soal – soal :
PT. Amburadul memproduksi
satu jenis produk dengan harga pokok standar / unit produk sebagai
berikut :
Biaya bahan baku
0.5 Kg @ Rp 500
Biaya tenaga kerja
langsung 1 jam @ Rp 2.000
Biaya overhead pabrik
variabel 0.8 jam @ Rp 700
Biaya overhead pabrik
tetap 0.5 jam @ Rp 600
Kapasitas normal 1 tahun
produksi 5.000 unit. Biaya depresiasi pabrik tiap triwulan Rp
200.000. Selama tahun 2004 ini, perusahaan merencanakan tingkat
produksi sebagai berikut :
Triwulan I
800 unit
Triwulan II
1.200 unit
Triwulan III
1.800 unit
Triwulan IV
1.000 unit
Dari data tersebut
diatas :
- Buatlah anggaran biaya bahan baku.
- Anggaran jam kerja langsung dan anggaran biaya tenaga kerja langsung.
- Anggaran biaya overhead pabrik disertai pembayaran tunai untuk overhead pabrik tersebut.
- Rencana penjualan selama triwulan I tahun 2004 dari perusahaan Wajik Amandit adalah sebagai berikut :
Januari
5.000 Kg @ Rp 1.000
Februari
5.500 Kg @ Rp 1.000
Maret
6.000 Kg @ Rp 1.000
Taksiran
beban usaha tiap bulan sebagai berikut :
Komisi
penjualan 10 % dari penjualan bulan bersangkutan, angkutan penjualan
5 % dari penjualan bulan bersangkutan, administrasi penjualan Rp
100.000, administrasi dan umum tunai Rp 200.000, depresiasi alat
penjualan Rp 20.000. depresiasi alat kantor Rp 30.000.
Dari
data tersebut diatas, susunlah tiap bulan anggaran beban usaha dan
pembayaran beban usaha tunai tiap bulan.
- PT. Cende yang saat ini masih berusaha dengan modal sendiri dan bermaksud pada tahun 2004 menambah modal dengan meminjam di Bank. Untuk pinjam di Bank tersebut PT. Cende diminta oleh pihak Bank untuk menyusun anggaran rugi / laba dan anggaran kas dalam tiap triwulan selama tahun 2004. Untuk keperluan penyusunan anggaran tersebut PT. Cende mengumpulkan data sebagai berikut :
a.
Keadaan harta per 1 januari 2004 terdiri dari :
Kas
Rp 1.000.000
Persediaan
bahan baku Rp 100.000 unit @ Rp 100
Pabrik dan
alat nilai bersih Rp 5.000.000
Kantor dan
alat nilai bersih Rp 3.000.000
b. Aktiva tetap
disusut tiap triwulan 2 % dari nilai buku bersih
c. Rencana
penjualan tahun 2004 :
Triwulan
I Rp 5.000.000
Triwulan
II Rp 6.000.000
Triwulan
III Rp 5.000.000
Triwulan
IV Rp 4.000.000
Harga jual
barang jadi / unit Rp 1.000
d.
Penbayaran atas penjualan 30 % dibayar pada triwulan penjualan dan 70
% pada triwulan berikutnya.
e.
Persediaan barang jadi setiap akhir triwulan direncanakan 500 unit.
Pada awal januari 2004 tidak terdapat persediaan barang jadi dan
tidak juga untuk persediaan barang dalam proses.
f. Setiap
unit barang jadi memerlukan :
Bahan
baku 2 unit @ Rp 100 = Rp 200
Tenaga
kerja langsung = Rp 300
Overhead
pabrik variabel = Rp 50
g.
Bahan baku dibayar tunai 75 % dan 25 % dibayar pada triwulan
berikutnya. Persediaan bahan baku akhir sama dengan awal.
h.
Biaya overhead pabrik tetap tiap triwulan Rp 500.000 tidak termasuk
biaya penyusutan
i
Rencana pada tgl 1 april 2004 dibeli mesin senilai Rp 4.000.000 yang
pembayarannya Rp 3.000.000 pada bulan april dan Rp 1.000.000 pada
bulan juli 2004.
j.
Alat penjualan rencananya dibeli tunai 1 april 2004 seharga Rp
2.000.000
k. Biaya
penjualan tunai tiap triwulan di perkirakan 10 % dari penjulan.
l. Biaya
administrasi tunai Rp 300.000 tiap triwulan.
m.
Kas minimum Rp 1.000.000 dan pajak penghasilan 10 % yang dibayar tiap
triwulan.
n.
Pinjaman dibank direncanakan awal januari 2004 sebesar Rp 7.000.000
dengan bunga yang dibayar tiap akhir triwulan Rp 200.000.
Dari data
tersebut anda diminta untuk menyusun anggaran yang dimaksud oleh
Bank.
Assalamu'alaikum admin, selamat Malam Ada Cara penyelesaian Soal yg PT Padang kah ,klo ada boleh share disini. .. Terimkasih Admin
BalasHapus